Punya Produk Diabetes Terpercaya dan Terbukti ??

Kemenkes RI Prioritaskan Pengendalian Diabetes Melitus

Kemenkes RI Prioritaskan Pengendalian Diabetes Melitus

GLOBAL status report on NCD World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 60 % penyebab kematian semua umur di dunia karena penyakit tidak menular (PTM). Diabetes Melitus (DM) berada di peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian.

Salah satu Penyakit Tidak Menular yang menyita banyak perhatian memang salah satunya adalah diabetes melitus. Sekira 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes, dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE, mengatakan berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) lebih dari 371 juta orang di dunia yang berumur 20-79 tahun memiliki diabetes.

Sedangkan menurutnya, Indonesia merupakan negaran urutan ke-7 dengan prevalensi diabetes tertinggi, di bawah Cina, India, USA, Brazil, Rusia dan Mexico.

"Mengingat besarnya masalah diabetes melitus, Kemenkes RI memprioritaskan pengendalian DM di antara gangguan penyakit metabolik lainnya. Pengendaliannya melalui upaya promotif dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif,"ujarnya pada acara "Blue print For Change" di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2013).

"Saat ini pelayanan Diabetes Melitus sudah dilaksanakan di puskesmas-puskesmas dengan pemberian obat sesuai kemampuan daerah masing-masing,"tambahnya.

Sementara, pada penyandang DM rujuk balik dari rumah sakit yang merupakan peserta askes dapat diberikan obat oral maupun suntikan selama 30 hari atau sesuai rekomendasi dokter rumah sakit. DIABETES Melitus (DM) dapat menimbulkan komplikasi kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes, penyakit jantung dan stroke. Sehingga penyakit tidak menular (PTM) ini merupakan ancaman yang harus dilakukan upaya pengendalian.

Salah satu kegiatan pengendalian DM yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI adalah monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM di Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM dan implementasi perilaku cerdik.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE, mengatakan saat ini sudah terdapat 7.225 Posbindu di seluruh Indonesia.

Menurutnya, Posbindu PTM merupakan kegiatan peran serta masyarakat dalam pengendalian faktor risiko DM secara mandiri dan berkelanjutan.

"Selain itu, Kemenkes juga telah melakukan peningkatan kapasitas SDM bagi 612 orang dokter Puskesmas untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian PTM, termasuk pengendalian DM di seluruh Indonesia,"ujar Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE pada acara "Blue print For Change" di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2013).

Ia menambahkan berharap dukungan dari kemitraan terkait dengan pengendalian DM. Misalnya, seperti PERKENI, PAPDI, PEDI, LSM, dan lain-lain dapat berjalan secara berkelanjutan, dan tetap mempunyai komitmen yang tinggi dalam pengendalian DM di Indonesia. (ind)




Share this article to: Facebook Twitter Google+
Tempatkan Penawaran Produk Diabetes Anda Tepat Disini <.>, Hubungi...